Kamis, 25 Februari 2021

MENULIS? SIAPA TAKUT (23) Bersama Pak Khamdan


Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar nomor 5 di dunia, dengan jumlah pulau sekitar 17.000 buah. Terdiri atas pulau besar dan pulau kecil serta pulau yang padat penduduknya maupun yang jarang penduduknya. Dengan jumlah pulau yang begitu banyak menyebabkan pembangunan yang belum merata.

Tidak jarang terdapat suatu wilayah yang belum teraliri listrik, akses jalan yang begitu sulit atau bahkan jaringan internet yang (mungkin) tidak menjangkau wilayah tersebut. Bisa kita bayangkan jika kita tinggal dan menetap di daerah tersebut. Maka, betapa beruntungnya kita yang sudah bisa menikmati berbagai fasilitas untuk mempermudah kegiatan sehari-hari.

Berbicara tentang wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) saya kembali teringat dengan program SM3T (sarjana mengajar di daerah tertinggal, terdepan dan terluar). Ada beberapa teman yang ikut dan berhasil melewati semua tantangan program SM3T diantaranya di Aceh, Kalimantan dan NTT. Betapa beruntungnya mereka yang diberikan kesempatan mengikuti program tersebut. Dapat mengenalkan pengetahuan baru serta membawa perubahan pada daerah yang menjadi tempat mengabdi.

Pada pelatihan belajar menulis malam ini, menghadirkan narasumber yang luar biasa. Dengan membawakan judul "Menjadi Guru Berprestasi dan Berdedikasi di Daerah 3T", akan dihadirkan sosok yang memiliki loyalitas tinggi. Ya, pak Khamdan Muhaimin, S.Pd, Gr didaulat untuk menjadi narasumber malam ini. Dengan dipandu Mr. Bams, acara dibuka dengan doa bertujuan untuk memperlancar serta mendapat keberkahan ilmu. 

Masih muda, berprestasi, memiliki loyalitas dan dedikasi tinggi, itulah sosok narasumber malam ini. Untuk lebih mengenal sosok pak Khamdan, dapat kita baca biodata beliau pada gambar di bawah ini.

Pak Khamdan Muhaimin, S.Pd, Gr. saat ini bertugas di SMPN 5 Sambi Rampas Kab. Manggarai Timur, Provinsi NTT. Beliau merupakan asli Jawa kelahiran  Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Sebelum menjadi guru di NTT, pak Khamdan pernah menjadi guru honorer di SMK Muhammadiyah Weleri Kendal dan SMKN 1 Mandiraja Banjarnegara Jawa Tengah.

Setelah itu beliau mengabdi di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) dari tahun 2015 sampai sekarang, kurang lebih selama 6 Tahun. Tentu kita sudah bisa membayangkan bagaimana kondisi daerah terpencil.

Di tempat pak Khamdan bertugas tidak ada jaringan Listrik, sinyal susah, air susah, jalan rusak mendaki menurun. Mata pencaharian orang tua berkebun dan petani kopi yang hasil panenya satu tahun sekali. Desa tempat tinggal pak Khamdan hanya terdiri dari 7 kampung yang lokasinya berjauhan. Untuk ke kota saja, membutuhkan waktu tempuh sekitar 4 jam.


Kondisi kampung pak Khamdan

Dimana bumi dipijak, disitulah langit dijunjung. Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki adat serta kebiasaan yang harus kita hormati. Begitu juga kampung tempat tinggal pak Khamdan saat ini. Adat di daerah 3T sangat kuat, berbagai acara adat masih ada di daerah pak Khamdan antara lain : 

1. Irong, tidak boleh berteriak, menyalakan api, ribut, selama 1-2 hari, tujuanya adalah supaya hasil panen melimpah.

2. Acara mbaru dor, adalah masuk rumah baru mereka menggunakan berbagai acara adat.

3. Kepok tuak adalah adat menyambut kedatangan tamu dengan berbicara adat menggunakan tuak, rokok dan ayam kampung. Ungkapan ketulusan orang disini menerima tamu dan kegembiraan menyambut tamu baru.

4. Makan padi baru, acara pesta sekolah dan lainnya.

Pak Khamdan mulai menulis tepatnya tahun 2016. Menulis tentang berbagai  tantangan dan solusi menjadi pendidik di daerah 3T. Pertama kali menulis langsung membawanya menjadi finalis (10) besar kegiatan Simposium GTK 2016 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Kemdikbud RI.

Tujuan pak Khamdan menulis tak lain agar Pendidikan di daerah khusus atau daerah terpencil yang masih serba kekurangan dari berbagai akses dapat diperhatikan oleh pemerintah. Beliau berharap dengan menulis tentang perjalanan di daerah 3T dapat memotivasi para guru yang berjuang di garis depan agar semangat,  berinovasi dan  menginspirasi walaupun di daerah terpencil.

Di daerah 3T, pak Khamdan mendirikan rumah belajar sejak tahun 2016 sampai sekarang.  Hal itu didasarkan atas keprihatinan melihat anak-anak setelah pulang sekolah, makan, istirahat sebentar kemudian ke kebun untuk mengambil kayu bakar dan sayur kemudian pulang, makan malam dan tidur karena kelelahan sehingga tidak sempat belajar.

Adapaun kegiatan yang dilaksanakan pada rumah belajar tersebut antara lain les matematika, membaca buku, menggambar, mewarnai, bulu tangkis , bola voli, puzzle dan lainnya. Sedangkan malamnya pukul 19.30 WITA anak-anak belajar mengoperasikan laptop dan akses internet gratis di rumah belajar.

suasana rumah belajar

Selain itu, pak Khamdan juga menjadi relawan di daerah 3T dengan membuat proposal bantuan ke berbagai instansi baik negeri maupun swasta. Yayasan, kampus, komunitas, media online, perpustaakan daerah, nasional, dengan menjalin kerja sama bersama mereka. Rumah belajar milik pak Khamdan pernah mendapatkan kiriman buku dari Najwa Shihab sebagai duta baca Indonesia. Dan mengunggah kegiatan rumah belajar ke instagramnya.


Prestasi terakhir yang berhasil diraih pak Khamdan adalah dengan dinobatkannya menjadi Guru SMP Inspiratif Tingkat Nasional 2020 yang diselenggarakkan oleh Dirjen GTK Kemdikbud di Hotel Serpong, Tangerang selatan. Prestasi tersebut didapat karena inisiasi beliau mengenai sekolah berbasis digital seperti : Computer Based Tes offline dan pemilihan ketua Osis  offline merupakan pertama kali dilaksanakan di sekolah kami dan pertama kali juga di kab. Manggarai Timur.

Penghargaan yang berhasil diraih pak Khamdan

Sebagai clossing statement, pak Khamdan memberikan pesan "Disini pasti banyak guru-guru hebat yang terus berjuang demi kemajuan Pendidikan, teruslah berkarya". Secara tidak langsung, pesan tersebut menyindir pribadi saya yang masih jauh dan belum memiliki apa-apa.

Jadi, masihkah kita akan terus berada di zona nyaman dan berpangku tangan? Tidakkah kita malu pada diri kita, dimana fasilitas sudah tersedia namun belum bisa menghasilkan karya. Semua tergantung pada kemauan dan kemampuan kita.

Semangat berkarya, semangat menginspirasi.





1 komentar:

PROFIL

  Nama : Miftahul Hadi, S.Pd. Unit Kerja : SD Negeri Raji 1 Demak Jabatan : Guru Kelas Surel : miftahulhadi83@guru.sd.belajar.id No WA : 085...