Sabtu, 26 Desember 2020

BERLIBUR (DI RUMAH) SAJA

 Akhir tahun selalu identik dengan kegiatan liburan, kemacetan di jalan raya, serta tempat wisata yang penuh sesak oleh pengunjung. Tiap pengelola destinasi wisata berlomba-lomba memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik mereka sehingga dapat memanjakan dan memuaskan setiap pengunjungnya. Tapi tidak untuk tahun 2020 ini. Akibat pandemi covid-19, sektor pariwisata mengalami dampak yang sangat luar biasa seperti halnya sektor lain. Tahun-tahun sebelumnya tempat wisata selalu ramai dipadati pengunjung, agen bus kebanjiran orderan, pedagang di tempat wisata meraup keuntungan berlipat-lipat, namun tahun ini semuanya harus prihatin. 

Tempat wisata merupakan tempat rawan keramaian dan kerumunan, sehingga dikhawatirkan akan menjadi pemicu melonjaknya kasus covid-19. Untuk menekan bertambahnya kasus baru, pemerintah daerah di sepanjang pantura timur Jawa Tengah (Demak, Kudus, Jepara) menerapkan kebijakan untuk menutup semua tempat wisata sejak tanggal 24 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021. Penutupan tersebut bukan tanpa alasan, selain tidak ingin menimbulkan kerumunan, pemerintah daerah tersebut juga berupaya untuk menekan jumlah penularan covid-19.


Rabu, 09 Desember 2020

1 atau 2, Pilih Aku atau Dia


 Di Negeri Amplop

Karya : Dr. KH. Mustafa Bisri (Gus Mus)

Di negeri amplop

Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya, malu

Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi topi rapi-rapi

David Copperfield dan Houdini bersembunyi rendah diri

Entah andaikata Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya

Amplop-amplop di negeri amplop

Mengatur dengan teratur

Hal-hal yang tak teratur menjadi teratur

Hal-hal yang teratur menjadi tak teratur

Memutuskan yang tak putus

Membatalkan putusan yang sudah putus

Amplpo-amplop menguasai penguasa

dan mengendalikan orang-orang biasa

Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan

Mencairkan dan membekukan

Mengganjal dan melicinkan

Orang bicara bisa bisu

Orang mendengar bisa tuli

Orang alim bisa napsu

Orang sakti bisa mati

Di negeri amplop

Amplop-amplop mengamplopi

Apa saja dan siapa saja



09122020

"Lho yu, kok dodol? opo ora nyoblos?" tanyaku pada bakul blanjan langganan.

"Ora, ora ono amplope" jawabnya.

"Aku wis entuk soko nomer . . ., isine selembar ijo" kata bakul sebelahnya.

"Oh" jawabku singkat.

Jumat, 04 Desember 2020

DARING (LAGI), (LAGI-LAGI) DARING

 

 Tahun 2020 (mungkin) akan menjadi tahun yang tidak akan pernah dilupakan sepanjang sejarah dunia. Bagaimana tidak? Wabah Corona Virus Disease (Covid 19) merupakan ujian berat yang harus dihadapi seluruh masyarakat, tidak hanya Indonesia, bahkan seluruh negara di dunia. Untuk mencegah penyebaran virus, seluruh negara di dunia melakukan pembatasan sosial berskala besar bahkan lockdown. Hal tersebut berdampak besar terhadap sendi kehidupan, bukan saja sektor kesehatan dan ekonomi, sektor pendidikan juga terkena dampakya.

Dampak yang begitu besar terhadap sektor pendidikan, memaksa seluruh sekolah untuk melakukan kebijakan yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yaitu sekolah ditutup, dan siswa melakukan kegiatan belajar dari rumah atau istilah kerennya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk menyelamatkan generasi penerus agar tidak terpapar dan meminimalkan dampak penebaran Covid19. Awal pembelajaran dari rumah memang terlihat menyenangkan. Guru dapat melakukan pekerjaan dari rumah, begitu pun peserta didik, dapat belajar dari rumah bersama bimbingan orang tua, sehingga waktu berkumpul bersama keluarga lebih banyak . Setelah bejalan beberapa saat, timbul kegelisahan dari orangtua. Mereka merasa kerepotan mendampingi dan membimbing anaknya dalam mengerjakan tugas. Tak jauh berbeda, guru pun juga merasa kesulitan menyampaikan materi kepada peserta didik. Berbagai platform dan media sosial pun digunakan para guru untuk menyampaikan materi atau sekadar bertatap muka dengan peserta didik. Salah satu platform yang digandrungi guru karena mudah cara penggunaannya adalah zoom. Kami, khususnya guru pada SD Negeri Raji Kabupaten Demak mencoba menerapkan sistem pembelajaran daring menggunakan aplikasi zoom, mengingat kasus Covid19 yang terus bertambah. Hal ini dilakukan agar peserta didik tidak jenuh selama belajar dari rumah, dan tidak mengurangi hak mereka untuk mendapatkan materi pembelajaran dari guru.


Setelah beberapa bulan belajar secara daring dari rumah, serta melihat perkembangan kasus Covid19 di Demak yang berkurang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak mengeluarkan kebijakan untuk memberlakukan kegiatan pembelajaran campuran atau blended learning. Setelah sebelumnya dilakukan simulasi pembelajaran secara tatap muka. Tepat tanggal 2 November dilaksanakan kegiatan pembelajaran campuran, semuanya berjalan lancar dan normal. Namun semakin ke sini, kasus Covid19 di Kabupaten Demak semakin meluas, sehingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak segera melakukan tindakan tegas dengan mencabut kebijakan kegiatan pembelajaran blended learning. Dan kini, kegiatan pembelajaran daring kembali diberlakukan. Guru, peserta didik dan orang tua kembali bergelut dengan gawai serta sinyal. Kita harus mengakui bahwa wabah Covid19 adalah ancaman nyata bagi masyarakat khususnya dunia pendidikan. Mari saling menjaga, demi menyelamatkan penerus bangsa ini.


Rabu, 02 Desember 2020

Penilaian Akhir Semester (PAS) SD Negeri Raji, Demak

    Kalender telah memasuki bulan Desember, itu artinya pembelajaran semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021 telah berakhir. Dengan berakhirnya kegiatan pembelajaran, dan untuk menguji pemahaman peserta didik tentang materi pembelajaran serta memperoleh hasil belajar, maka dilaksanakan kegiatan Penilaian Akhir Semester (PAS). Meski di tengah pandemi, kegiatan PAS tetap dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Hal ini merujuk pada Surat Edaran Simulasi KBM Blended Learning dari Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak nomor 420/4151 tahun 2020. Kegiatan PAS dilaksanakan selama dua pekan dimulai tanggal 30 November hingga 12 Desember 2020, dengan menggunakan sistem bergiliran (shift). Kelas rendah ( I - III) mendapat giliran setiap hari Senin, Rabu dan  Jumat setiap pekannya. Sedangkan kelas tinggi (IV - VI) mendapat jadwal PAS setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Hal ini dilakukan untuk menhindari kerumunan peserta didik dan mencegah penyebaran covid19. Terkait ruangan yang digunakan untuk PAS juga diatur sedemikian rupa. Untuk kelas dengan jumlah peserta didik lebih dari 20 orang, maka akan dibagi menjadi dua ruangan. Tempat duduk peserta didik juga diberi jarak 1 meter. Peserta didik diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan memakai sabun dan dicek suhu tubuhnya sebelum memasuki ruangan. Semua ini adalah bentuk ikhtiar kita di tengah pandemi serta tidak mengurangi hak peserta didik. Kita semua berharap agar wabah ini segera berakhir, dan kembali melihat senyum keceriaan peserta didik di bangku sekolah.

PROFIL

  Nama : Miftahul Hadi, S.Pd. Unit Kerja : SD Negeri Raji 1 Demak Jabatan : Guru Kelas Surel : miftahulhadi83@guru.sd.belajar.id No WA : 085...