Jumat, 04 Desember 2020

DARING (LAGI), (LAGI-LAGI) DARING

 

 Tahun 2020 (mungkin) akan menjadi tahun yang tidak akan pernah dilupakan sepanjang sejarah dunia. Bagaimana tidak? Wabah Corona Virus Disease (Covid 19) merupakan ujian berat yang harus dihadapi seluruh masyarakat, tidak hanya Indonesia, bahkan seluruh negara di dunia. Untuk mencegah penyebaran virus, seluruh negara di dunia melakukan pembatasan sosial berskala besar bahkan lockdown. Hal tersebut berdampak besar terhadap sendi kehidupan, bukan saja sektor kesehatan dan ekonomi, sektor pendidikan juga terkena dampakya.

Dampak yang begitu besar terhadap sektor pendidikan, memaksa seluruh sekolah untuk melakukan kebijakan yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yaitu sekolah ditutup, dan siswa melakukan kegiatan belajar dari rumah atau istilah kerennya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk menyelamatkan generasi penerus agar tidak terpapar dan meminimalkan dampak penebaran Covid19. Awal pembelajaran dari rumah memang terlihat menyenangkan. Guru dapat melakukan pekerjaan dari rumah, begitu pun peserta didik, dapat belajar dari rumah bersama bimbingan orang tua, sehingga waktu berkumpul bersama keluarga lebih banyak . Setelah bejalan beberapa saat, timbul kegelisahan dari orangtua. Mereka merasa kerepotan mendampingi dan membimbing anaknya dalam mengerjakan tugas. Tak jauh berbeda, guru pun juga merasa kesulitan menyampaikan materi kepada peserta didik. Berbagai platform dan media sosial pun digunakan para guru untuk menyampaikan materi atau sekadar bertatap muka dengan peserta didik. Salah satu platform yang digandrungi guru karena mudah cara penggunaannya adalah zoom. Kami, khususnya guru pada SD Negeri Raji Kabupaten Demak mencoba menerapkan sistem pembelajaran daring menggunakan aplikasi zoom, mengingat kasus Covid19 yang terus bertambah. Hal ini dilakukan agar peserta didik tidak jenuh selama belajar dari rumah, dan tidak mengurangi hak mereka untuk mendapatkan materi pembelajaran dari guru.


Setelah beberapa bulan belajar secara daring dari rumah, serta melihat perkembangan kasus Covid19 di Demak yang berkurang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak mengeluarkan kebijakan untuk memberlakukan kegiatan pembelajaran campuran atau blended learning. Setelah sebelumnya dilakukan simulasi pembelajaran secara tatap muka. Tepat tanggal 2 November dilaksanakan kegiatan pembelajaran campuran, semuanya berjalan lancar dan normal. Namun semakin ke sini, kasus Covid19 di Kabupaten Demak semakin meluas, sehingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak segera melakukan tindakan tegas dengan mencabut kebijakan kegiatan pembelajaran blended learning. Dan kini, kegiatan pembelajaran daring kembali diberlakukan. Guru, peserta didik dan orang tua kembali bergelut dengan gawai serta sinyal. Kita harus mengakui bahwa wabah Covid19 adalah ancaman nyata bagi masyarakat khususnya dunia pendidikan. Mari saling menjaga, demi menyelamatkan penerus bangsa ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PROFIL

  Nama : Miftahul Hadi, S.Pd. Unit Kerja : SD Negeri Raji 1 Demak Jabatan : Guru Kelas Surel : miftahulhadi83@guru.sd.belajar.id No WA : 085...