Wow, jika malam-malam sebelumnya kita disuguhkan menu yang begitu membangkitkan selera untuk menulis, malam ini kembali dihidangkan materi dan narasumber yang siap membuat kita menyantap berkali-kali😍, hehehe.
Membaca flyer dengan judul "Tips Menulis dan Menerbitkan Buku Ke Penerbit" sontak membuat hati ini semakin penasaran dengan materi yang akan disajikan. Banyak pertanyaan-pertanyaan dalam benak yang muncul. Bagaimana cara menerbitkan buku? Bagaimana syarat tulisan yang layak untuk dijadikan buku? Berapa budget yang dibutuhkan untuk menerbitkan buku? Bisa tidak ya mewujudkan mimpi menerbitkan buku satuuuuuuu saja. Ah, bagai pungguk merindukan bulan. Mungkin itu hanya pertanyaan konyol bagi saya😔.
Pada pertemuan ke delapan, Pak Cip didapuk menjadi moderator untuk menggantikan Mr. Bams. Dengan penuh wibawa, pak Cip membuka acara dengan bacaan Basmallah dan mempersilakan peserta untuk berdoa agar acara berjalan lancar dan mendapatkan keberkahan. Pak Mukminin, S.Pd, M.Pd atau yang akrab disapa Cak Inin bertugas menjadi narasumber malam ini. Sungguh kebahagiaan dan kebanggan tersendiri bisa ngangsu kawruh bersama beliau.
Sejenak mengintip blog Cak Inin (https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html), rupanya beliau merupakan kelahiran Jombang 55 tahun silam. Saat ini Cak Inin bertugas di SMP 1 Kedungpring, Lamongan, Jawa Timur. Selain itu, kesibukan beliau juga sebagai penulis sekaligus owner Kamila Press. Memulai aktivitas menulis di usia yang tak lagi muda, membuktikan bahwa usia tak menghalangi untuk berkarya.
Mengikuti kelas belajar menulis mulai 29 Maret s.d. Desember 2020, membuktikan bahwa Cak Inin tidak bisa dipandang sebelah mata. Buktinya beliau telah menelurkan 2 buku solo yaitu :
- 55 Pantun Nasihat diterbitkan kelompok Majas Bojonegoro.
- Jurus jitu Menjadi Penulis Andal Bersama Pakar diterbitkan KAMILA PRESS LAMONGAN
serta 8 buku karya bersama ( Antologi), berikut tampilan karya Cak Inin
Apa saja sih yang harus dipersiapkan bagi newbie dalam dunia tulis menulis seperti saya. Cak Inin tak segan untuk membagikan rahasianya (sstttt, jangan lupa sampaikan pada yang lain ya😄). Berikut penjelasannya.
1. Niat yang kuat
Karena menulis itu bukan karena bakat tetapi karena niat kuat untuk menulis dan terus menulis serta terus berlatih.
2. Ubah mindset
Ubah pola pikir pola pikir bahwa menulis itu mudah, Dengan berkata menulis itu mudah maka otomatis pikiran dan hati kita diberi kemudahan. Kalau dibalik menulis itu sulit maka terhentilah pikiran dan hati kita untuk menulis bahkan akan mengalami kebuntuan.
3. Kenali potensi diri
Dengan mengenali potensi diri maka akan mempermudah anda untuk menulis. Tulislah apa yang ingin anda tulis.
4. Banyak membaca
Untuk menjadi penulis buku bisa diperoleh melalui pengalaman dan pengetahuan dengan banyak membaca.
Langkah-langkah menulis
Selanjutnya, Cak Inin juga membeberkan langkah-langkah untuk menulis buku hingga siap diterbitkan. Penasaran? Yuk kita simak bersama😎
1.Tulislah
Ketika kita sudah memiliki ide, segera ambil hp kita, tulis di hp pokok-pokok nya yaitu 5W + 1H, atau tulis di buku catatan / kertas atau langsung bicara dengan direkam di hp.
2.Tentukan waktu yang tepat untuk menulis
Buatlah jadwal sesuai dengan keadaan untuk membuat tulisan.
3. Style
Tampilkan tulisan anda dengan ciri khas gaya sendiri ( trade Mark), Karena setiap orang punya style sendiri-sendiri.
4. Jangan batasi jumlah halaman
Tulislah sebanyak-banyaknya, mengalir saja. Jangan menulis sambil mengedit. Tulis saja sampai selesai baru kita edit sampai benar-benar bagus sesuai dg EYD / PUEBI.
5. Pelajari bagaimana buku itu diterbitkan
a. Bagaimana membuat cover buku,
b. Bagaiman Judul yg menarik perhatian pembaca
c. Apa saja yg harus dikirim ke penerbit dari naskah / tulisan kita menjadi buku.
6. Siapkan kata pengantar
7. Daftar Pustaka
8. Biodata penulis
9. Sinopsis untuk cover buku bagian belakang berisi inti dari isi buku kita, kelebihan buku kita dan untuk promosi.
Penerbit mayor atau indie
Ini yang paling ditunggu-tunggu dari paparan materi. Tanpa ditutup-tutupi, Cak Inin memberi tambahan pengetahuan agar cakrawala kita tentang dunia penerbitan buku terbuka lebar. Ada beberapa hal yang harus kita ketahui tentang penerbit mayor dan penerbit indie. Apa saja perbedaannya? Mari baca ulasan berikut ini.
1. Jumlah Cetakan di penerbit mayor
# Penerbit mayor
mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
# Penerbit indie
hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup.
2. Pemilihan Naskah yang Diterbitkan
# Penerbit mayor
Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
# Penerbit indie
Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.
3. Profesionalitas
# Penerbit mayor
Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.
# Penerbit indie
kami pun profesional, tapi sering disalahartikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpaper).
4. Waktu Penerbitan
# Penerbit mayor
Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
# Penerbit indie
Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.
5. Royalti
# Penerbit mayor
Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.
# Penerbit indie
Umumnya 15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, story WA.
6. Biaya penerbitan
# Penerbit mayor
Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.
# Penerbit indie
Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama.
Contoh penerbit mayor
Contoh penerbit mayor adalah Gramedia Pustaka Utama, Mizan, Republika, Grasindo, Loka Media, Tiga Serangkai, Bentang Pustaka, Erlangga, Yudhistira, Andi Yogyakarta dan lain sebagainya.
Sebagai penutup kegiatan malam ini, Cak Inin memberikan beberapa quotes yang luar biasa.
* Menulis itu mudah, ayo terus menulis
* Tiada kata terlambat untuk menulis, tulislah segera apa yang anda suka, anda dengar, anda lihat, anda baca dan anda rasakan untuk berbagi kebaikan ( Cak Inin 2020)
* Torehkan penamu dari hikmah jejak kakimu, siapa tahu itu jadi penolongmu ( Cak Inin 2020)
* Kalau kamu ingin panjang umurmu, maka Menulislah ( Cak Inin 2020)
Dari beberapa quotes tersebut, semakin memantapkan niat saya untuk terus dan terus menulis. Kalau Cak Inin dan orang lain bisa, saya juga harus bisa. Semoga terwujud.
Best3x....mantul pak Hadi
BalasHapuslebih best dan meletop njenengan pak, hehehe. semangat berkarya, semangat menginspirasi
BalasHapusMantap Pak Mif, Lanjutkan semoga cita cita untuk jadi penulis handa bisa tercapai ya. Smangat...smangat...
BalasHapusaamiin, terima kasih buu.
HapusMantap mas.... Lengkap.... Bisa untuk referensi...
BalasHapuspunya panjenengan juga mantap pak, meletop, saya banyak belajar dari panjenengan. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusWow, Pak Miftah ini selalu gercep. Tulisannya mantep dan rapi banget. Sukses selalu Pak.
BalasHapusTerima kasih bu Muji, saya juga banyak belajar dari panjenengan. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusUdah cakep deh. Lengkap dan sempurna tulisannya. Lanjutkan 👍🙏
BalasHapusTerima kasih pak Nana, tulisan panjenengan juga keren. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusMakin lama makin matang, lanjutkan berkarya. Bisa untuk inspirasi kita semua
BalasHapusterima kasih bu, mari berkarya,mari menginspirasi
HapusSangat menginspirasi pak Miftah tulisannya bagus keren enak dibaca mantul pak
BalasHapusTerima kasih ibu, saya juga masih belajar menulis. semangat berkarya, semangat menginspirasi
Hapus