Ketika kita sudah nyemplung dalam dunia tulis menulis, pasti kita memiliki cita-cita mempublikasikan hasil tulisan menjadi sebuah buku. Itu juga yang terjadi pada saya. Awal bergabung dengan grup ini hanya ingin belajar dari para master tentang dunia kepenulisan, tetapi semakin ke sini terbersit juga keinginan untuk memiliki sebuah buku hasil karya sendiri. Tetapi yang menjadi pertanyaan penulis pemula, bagaimana cara dan proses menerbitkan sebuah buku? Mudah atau susah? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab pada sesi ke sebelas pelatihan belajar menulis bersama Om Jay dan PGRI malam ini.
Mengusung judul "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie", acara malam ini kembali dipandu oleh Mr. Bams. Untuk mengawali pertemuan, Mr. Bams memimpin berdoa dan mempersilakan peserta untuk menyiapkan amunisi berupa cemilan dengan harapan menambah kesungguhan dalam menerima materi.
Guru muda berprestasi , memiliki banyak karya, dan jago ngeblog rupanya pantas disandang oleh sang narasumber malam ini. Ya, Pak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd yang akrab disapa Pak Brian adalah seorang guru di SDN Sumur Batu 01 Pagi Jakarta yang mengawali karirnya pada tahun 2014. Lelaki kelahiran Jakarta 28 tahun silam mulai menyukai dunia blog pada tahun 2009 dengan alamat www.praszetyawan.com. Pak Brian yang menamatkan pendidikan S1 PGSD di Unika Atma Jaya Jakarta pada tahun 2014 rupanya sering mengirimkan naskah dan dimuat di berbagai media cetak.
Jika menilik karya Pak Brian, saya pribadi akan mengacungkan dua jempol untuk beliau. Betapa tidak? Pada tahun 2020 saja, Pak Brian berhasil mempersembahkan karya terbaiknya berupa 3 buku solo dan 8 buku antologi. Selain itu, beliau juga menjadi kurator atau penanggung jawab pembuatan buku antologi yang berjumlah 4 buah.
Sebelum lebih dalam membahas materi, Pak Brian ingin berbagi cerita tentang pengalaman peserta pada gelombang sebelumnya. Banyak peserta yang sudah memiliki modal tulisan yaitu 20 buah resume, namun mereka belum pede untuk menampilkan tulisan menjadi sebuah buku. Entah malu pada tulisan sendiri atau belum paham cara untuk menerbitakn buku. Berangkat dari keprihatinan tersebut, Pak Brian ingin peserta pada gelombang ini memiliki keberanian untuk menerbitkan buku.
Berbicara penerbit buku, pasti yang terbayang di benak kita adalah Erlangga, Yudhistira, BIP atau penerbit lain yang bukunya sering nangkring di toko buku dengan harga yang wow. Kita juga pasti beranggapan jika menerbitkan buku itu susah dan pasti akan ditolak. Tetapi saat ini, menerbitkan buku bukanlah khayalan tinggi yang susah atau lama tercapai. Dengan munculnya beragam penerbit indie, akan menjawab berbagai kegelisahan kita dalam hal penerbitan buku.
Berbicara tentang penerbit indie, terdapat berbagai kelebihan, diantaranya:
1. Naskah pasti diterbitkan
2. Proses penerbitan mudah dan cepat
3. Solusi tepat dan mudah untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri.
Namun, terlepas dari kelebihan yang ditawarkan pada penerbit indie, terdapat beberapa konsekuensi yang harus dihadapi oleh penulis, yaitu :
1. Biaya percetakan ditanggung sendiri
2. Pemasaran buku dilakukan sendiri
3. Jika buku tidak laku, juga ditanggung sendiri.
Nah, jika tulisan kita sudah selesai dan siap dilempar ke pasaran, kita pun bebas untuk memilih penerbit indie untuk menggarap buku kita. Berikut beberapa contoh penerbit indie yang ditawarkan Pak Brian, anatara lain :
1. Kamila Press milik Cak Imin
2. Penerbit rekanan saya (Pak Brian)
3. YPTD
4. Penerbit rekanan Bu Kanjeng
Yang perlu diketahui dan digaris bawahi oleh penulis mengenai penerbit indie di atas adalah harus memahami betul ketentuan tiap penerbit dan memilih yang cocok dengan kita. Karena keempat penerbit itu memiliki penawaran dan ketentuan yang berbeda-beda. Monggo, kita tentukan sendiri pilihan kita.
Wow, hanya dengan 300 ribu bisa menerbitkan buku ber ISBN? Ya, Gemala merupakan penerbit indie rekanan Pak Brian yang memberikan penawaran tersebut. Cukup menarik bukan? Sampai saat ini sudah ada 23 buku peserta belajar menulis yang terbit dan menyusul 17 naskah yang sedang diproses.
Selain ketentuan khusus yang sudah tertulis pada flyer di atas, penerbit gemala juga mererapkan ketentuan lain yaitu :
1. Tidak terdapat fasilitas editing
2. Jumlah minimal cetak ulang yaitu 10 eksemplar.
3. Jangan memberi target kapan buku harus selesai terbit (paling cepat 1 bulan).
4. Sebelum terbit, penulis akan diberi naskah buku PDF (dengan watermark) untuk dicek kembali.
5. Naskah buku juga disertai kelengkapan naskah yaitu: cover ( judul buku dan nama penulis saja), Prakata, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, dan sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat).
Pak Brian juga berbagi tips dalam mengedit naskah agar dihasilkan tulisan yang sesuai kaidah, yaitu :
- Penulisan kata jangan disingkat-singkat (yg, tdk, blm)
- Jangan sampai ada tulisan yang salah ketik (Typo)
- Satu Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat
- Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.
- Setiap bab baru selalu dimulai di halaman baru. Jangan digabung dengan bab sebelumnya.
Pengetahuan tentang penerbit indie semakin membuka cakrawala dan memompa adrenalin saya untuk segera memiliki buku karya sendiri (ah, sudah tidak sabar rasanya, hehehe). Bagaimana dengan anda? Mari jadilah guru dan penulis hebat karena karya.
Semangat berkarya, semangat menginspirasi.
Mantap Pak Mif, cepat membuatnya, semangat yang luar biasa, dan berbobot pula isi resumenya. Sangat menginspirasi.
BalasHapusterima kasih ibu, semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusWah..mantap pak.lengkap resumenya.👍👍
BalasHapusTerima kasih ibu. Semangat berkarya, semangat menginspirasi
Hapussecepat kilat dan hasilnya mantab
BalasHapusTerima kasih bu khusnul, semangat semangat.
Hapussemangat berkarya, semangat menginspirasi
Keren pak..langsung jadi resumenya...dan bagus
BalasHapus😁👍
Terima kasih pak Andre, ayo semangat semangat.
Hapussemangat berkarya, semangat menginspirasi.
Mantul Pak Hadi gercep luar biasa....makasih sudah mampir..makasih suportyna
BalasHapusTerima kasih bu Etin, yok semangat.
HapusSemangat berkarya, semangat menginspirasi
Mantul. Saya suka gaya resumenya sangat mengalir dan enak dibaca.
BalasHapusHihihih, terima kasih apresiasinya bu Aam. berkat ilmu luar biasa dari panjenengan buu.
Hapussemangat berkarya, semangat menginspirasi
Pak Mif, udah nulisnya gercep, resumenya lengkap, menarik, yang komen banyak pula 😁
BalasHapusWah, anda berlebihan bu. aku hanya butiran debu, hehehe. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusKalimat awal sdh dibuka dgn apik,,
BalasHapusMakin mantul pak
Terima kasih pak Yuliasman, banyak belajar dari panjenengan juga. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusMasya Allah, resume Pak Miftah selalu padat bergizi, sistematis, dan informatif, sehingga bikin asyik pembaca. Lanjut dan tetap semangat memotivasi dan menginspirasi ya Pak?
BalasHapusTerima kasih buk, saya juga banyak belajar dari panjenengan. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusLuar biasa resumenya dari hati..mantul pak..
BalasHapusTerima kasih ibu, saya hanya menuliskan apa yang saya tau, hehehe. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusKeren pak Mif dan background adem dimata juga alur tulisannya runtut semangat
BalasHapusTerima kasih ibu,
Hapusmari, semangat berkarya, semangat menginspirasi
Cakep banget tulisan bapak, salam literasi selalu pak🙏👍
BalasHapusTerima kasih ibu.
HapusSemangat berkarya, semangat menginspirasi
Waah karen. Resumenya makin lengkap dan sempurna. Banyak variasinya makin kerasan yg baca. Good job!
BalasHapusAh, pak Nana bisa saja. tulisan panjenengan juga keren pak.
Hapussemangat berkarya, semangat menginspirasi