Jenis Tulisan dan Praktik Menulis
Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain. Menulislah apa saja yang ingin kamu tulis, tuangkan semua ide dan gagasan, jangan takut. Jika sekarang tulisan saya (mungkin) tidak berguna, mudah-mudahan suatu saat bisa bermanfaat bagi orang lain.
Sebelum memulai untuk menulis, kita harus tahu jenis tulisan apa yang akan kita tulis. Jangan sampai kita menulis tetapi tidak tahu isinya, serta tidak tahu jenisnya. Rupanya, pertemuan pertama pelatihan menulis buku ber ISBN sangat pas untuk diikuti. Mengusung judul "Jenis-Jenis Tulisan dan Praktik Menulis", tentunya akan dikupas secara mendalam tentang jenis-jenis tulisan serta praktiknya. Penasaran dengan materinya? Kita simak penjelasan dari narasumber berikut ini.
Narasumber pada pertemuan malam ini adalah seorang ibu guru muda kelahiran kota kretek, Kudus 31 tahun silam. Ya, bu Noralia Purwa Yunita, M.Pd putra pasangan bapak Ali Achmadi, S.Pd dan ibu Noor Fatkhiyah, S.Pd SD. Bu Nora merupakan alumni Universitas Negeri Semarang baik pada jenjang sarjana maupun pasca sarjana. Beliau saat ini bertugas sebagai pengajar di SMP N 8 Semarang, sekaligus pembimbing ekstrakurikuler KIR di SMP tempatnya bertugas.
Sampai akhir tahun 2020, Bu Nora telah menelurkan karya berupa 4 buku solo dan 4 buku antologi. Beliau getol menndorong dan menyemangati anak didiknya untuk gemar menulis. Buktinya, salah satu buku antologi karyanya yang berjudul Aku dan Corona merupakan hasil kolaborasi dengan 3 siswanya. Wow, sungguh harmonisasi yang indah antara guru dan peserta didik.
Kembali pada materi malam ini, bu Nora tak segan membagikan rangkuman materi yang dikemas apik pada slide powerpoint dengan link https://bit.ly/jenistulisandanpraktikmenulis dengan penjabaran sebagai berikut :
Jenis-jenis naskah
1. Naskah fiksi
Naskah fiksi merupakan sebuah karya yang dihasilkan oleh penulis berdasarkan imajinasinya. Isinya merupakan hasil imajinasi, khayalan, atau rekaan. Yang berarti cerita yang dibangun oleh penulis bersifat fiktif.
Contohnya : puisi, novel, cerpen, pantun
2. Naskah nonfiksi
Naskah ini merupakan kebalikan dari naskah fiksi. Isinya bukan imajinasi melainkan data-data dan fakta yang valid dari sumber yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Contohnya buku ajar, buku pengayaan, buku panduan, ensiklopedia, kamus
3. Naskah faksi
Mungkin jenis naskah ini masih awam terdengar, karena naskah ini merupakan naskah non fiksi yang cara penyampaiannya dapat dilakukan seperti naskah fiksi.
Contohnya autobiografi, biografi
Tahapan menulis
Setelah mengetahui jenis-jenis tulisan, maka kita bisa menentukan di jenis apa passion kita menulis, Lalu, kita bisa mempersiapkan tahap-tahap dalam menulis, diantaranya :
1. Tahap persiapan
Meliputi pengumpulan referensi/pustaka sesuai dengan tema yang dipilih, observasi jika diperlukan, jadwal penulisan agar kita lebih konsisten dalam menulis, tempat yang nyaman untuk menulis, dan yang paling penting adalah jaga mood agar stabil, agar tulisan segera jadi.
2. Tahap pelaksanaan
Dalam tahap ini merupakan inti dari penulisan yaitu mulai menulis buku sesuai dengan tema dan outline / daftar isi yang sudah ditentukan.
3. Tahap editing
Setelah semua naskah tulisan selesai, lakukan editing. Editing meliputi : revisi judul, isi buku, struktur kalimat, EYD, pustaka buku. Tahap ini merupakan tahap terlama karena kita harus membaca berulang- ulang naskah kita untuk mendapatkan hasil tulisan yang sesuai. Editing dapat dilakukan secara mandiri (swaediting), dengan bantuan editor dari penerbit atau juga dapat meminta bantuan beberapa teman untuk memberikan kritikan dan kekurangan naskah buku kita.
Selain tiga tahap yang telah dijelaskan di atas, yang tidak kalah penting untuk membuat sebuah tulisan adalah adanya ide. Banyak calon penulis mengeluh tidak ada ide atau buntu ide dalam menulis, padahal ide tersebut sebenarnya ada banyak di sekitar kita. Atau bahkan terlalu banyak ide sehingga bingung, ide yang mana yang harus segera dieksekusi terlebih dahulu. Nah, sebagai bahan referensi tentang ide, bu Nora membagikan beberapa sumber yang dapat kita jadikan sebagai ide tulisan.
2. Hobi
Ada juga yang ingin menulis karena memang hobi menulis. Kurang afdhol rasanya jika apa yang menjadi uneg-uneg nya tidak dituangkan dalam bentuk tulisan. Alhasil, menulis buku menjadi salah satu sarana untuk menyalurkan hasrat ingin terus menulis.
3. Ingin dikenal banyak orang (personal branding)
Nah, ada juga orang yang menjadi penulis karena ingin dikenal dan mempunyai banyak kenalan. Hal ini karena melalui buku lah komunikasi dengan dunia luar dapat terjalin. Melalui buku hasil karyanya pula, penulis buku akan dikenal oleh para penikmat dan pembeli buku tersebut. dan ada juga yang pada akhirnya, penulis buku diundang menjadi pembicara di acara seminar, Motivator, trainer bahkan ada yang ditawari menjadi sutradara karena bukunya di filmkan.
4. Ingin naik pangkat
Nah ini biasanya berlaku bagi guru penulis 😊. Apakah tidak boleh jika motivasi seperti ini??? Tentu saja sangat boleh karena dengan adanya motivasi tinggi, maka kita akan menjadi terpacu dan bersemangat untuk berkarya.
Penyakit para penulis
Terlepas dari itu semua, jika kita sudah memiliki kebulatan tekad untuk nyemplung di dunia tulis menulis, maka harus dibarengi dengan konsistensi dan keistikomahan tak tinggi. Niat jangan sampai goyah, apalagi mandeg di tengah jalan. sayang kan? Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut maka harus kita kenali nih, penyakit-penyakit yang menyerang para penulis.
1. Adanya rasa ragu
2. Adanya rasa malu atau khawatir, takut tulisannya jelek,takut tulisannya diolo-olok
3. Tidak konsisten dalam jadwal penulisan
Kita tentunkan jadwal menulis terlebih dahulu, tepati jadwal tersebut, maka tulisan akan selesai. Jika tidak ditepati, maka karya akan semakin lama selesai bahkan tidak terselesaikan.
4. Tidak ada niat kuat untuk menulis
Niat kuat sangat penting karena dengan niat kuat maka kita akan semakin bersemangat untuk terus berkarya apapun penghalangnya.
Yuk, mulai dari sekarang kuatkan niat, singkirkan penghalang yang ada di depan, samping, atas, bawah dan arah manapun yang mencoba niat kita untuk menulis. Jadilah manusia merdeka dengan tulisan-tulisan yang kita buat. Semangat berkarya, semangat menginspirasi.
Semoga kita konsisten menulis
BalasHapusaamiin.\, terima kasih pak Dadang. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusLebih baik terlambat, daripada tak buat
BalasHapusaamiin, terima kasih bu Aam. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusKonsisten adalah ruh dari menulis, semangat terus pantang menyerah.
BalasHapusaamiin, terima kasih bu Fitria. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusMaju terus panyang mundur..
BalasHapusSiaaaapp, aamiin, terima kasih bunda Utami. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusWaah mantap, rapih dan sempurna tulisannya. Good Job. Lanjutkan !
BalasHapusaamiin, terima kasih pak Nana. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusMantab lanjut
BalasHapusaamiin, terima kasih cak Inin. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusMantap dan asik nih
BalasHapusaamiin, terima kasih pak Sam. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusKeren, mengikat makna pelatihan dengan menuliskannya. Perlu dicontoh. Ijin menggorengnya, bolehkah?
BalasHapusaamiin, terima kasih bu Susmiyati. Maaf, saya newbie di dunia tulis menulis, mohon bimbingannya. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusSemoga saya bisa menulis
BalasHapusaamiin, terima kasih pak/bu. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusSukses terus ya
BalasHapusaamiin, terima kasih bu Ully. semangat berkarya, semangat menginspirasi
HapusSemoga saya bisa konsisten menulis
BalasHapusaamiin, terima kasih pak/bu. semangat berkarya, semangat menginspirasi
Hapus