Selasa, 05 Januari 2021

MENULIS? SIAPA TAKUT. bersama Om Jay


Ketika kita sudah berniat untuk berbuat baik, niscaya Allah akan mendatangkan orang-orang baik di sekitar kita. Itulah yang saya rasakan ketika berniat menulis, kemudian dipertemukan dengan orang hebat. Perkenalan dengan bapak Wijaya Kusumah, M.Pd berkat kebaikan hati teman sekaligus sahabat dari Wonosobo yang berprofesi sebagai pengajar, mentor sekaligus penulis buku yaitu Ibu Salamah S.Pd. Perjumpaan dengan bapak Wijaya Kusumah, M.Pd berlanjut ketika mengikuti diklat online bertajuk "Membuat Blog Pembelajaran Itu Mudah" yang diadakan oleh APKS PGRI Propinsi Jawa Timur akhir September tahun lalu. Dari sinilah passion saya untuk memulai menulis tumbuh. Menulis apa saja yang ada dalam pikiran, meski terkadang masih lucu dan bingung membaca hasil tulisan yang saya buat. . Sadar atau tidak, sebenarnya setiap hari kita sudah melakukan aktivitas menulis, entah menulis chat di WA, update story di WA, membalas email, atau hanya memberikan komentar pada media sosial.

Tepat tanggal 1 Desember 2020, saya memberanikan diri untuk bergabung dengan grup WA "Belajar Menulis Gel.17". Di sini saya mantapkan niat untuk belajar menulis bersama-sama orang hebat. Setiap hari berseliweran chat yang masuk, entah hanya sekadar menyapa atau om Jay dengan kebaikan hatinya membagikan link tulisan yang telah dibuatnya. Dari membuka link yang dibagikan om Jay inilah ide-ide bermunculan. Ada-ada saja ide tulisan yang dibuat om Jay. Mulai dari membahas tentang pembelajaran jarak jauh saat pandemi hingga pengalaman om Jay ketika harus isolasi mandiri di rumah. Ayo tulislah apa yang dilihat, didengar, dirasakan. Itulah yang saya tangkap dari tulisan-tulisan yang dibuat om Jay. Wow, ternyata menulis itu mudah ya.

Hari Senin, 4 Januari 2021 kegiatan pelatihan menulis dimulai dengan dipandu moderator kece yaitu bu Aam Nurhasanah, M.Pd, pukul 19.00 WIB tepat. Pertemuan pertama yang menjadi narasumber adalah om Jay, seorang motivator, trainer, guru blogger Indonesia, founder KSGN, founder kelas menulis PGRI, guru TIK di SMP Labschool Jakarta, sekaligus penulis buku. Om Jay pun mulai menceritakan pengalaman menulisnya, "dengan memiliki blog pribadi di internet, saya berusaha kuat setiap harinya untuk menulis di blog. Adanya media blog membuat saya memiliki komitmen untuk menulis setiap harinya. Rasanya kalau tidak menulis sehari saja seperti ada yang kurang atau hilang dalam diri saya. Bagaikan anak kecil yang kehilangan buku tulis karena sedang belajar menulis". Ujar beliau.

Om Jay merasakan ada kenikmatan tersendiri ketika menuliskan kalimat demi kalimat ke dalam blog. Beliau juga merasa harus menjadi produsen pengetahuan dan berbagi informasi melalui tulisan yang ditulis. Beliau pun mengungkapkan bahwa apa yang diketahui harus juga diketahui oleh orang lain dengan berbagi (sharing) di dalam blog. Om Jay biasanya membaca buku dulu sebanyak-banyaknya baru kemudian menuliskannya. Atau terkadang sengaja langsung menulis sambil menunggu waktu sholat dan menggunakan waktu senggang lainnya. Kebiasaan itu tak terasa sudah menyatu dalam diri beliau semenjak 13 tahun lalu.

Beliau juga mengungkapkan bahwa menulis dan membaca adalah dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Tak ada penulis yang tidak rajin membaca. Semua itu berproses yang dimulai dari adanya ide. Ketika ide muncul lekaslah menulis tanpa mengedit terlebih dahulu. Editlah tulisan setelah ide yang ada dalam otak sudah tersalurkan dengan baik melalui menulis. Jangan ragu dan takut salah. Teruslah menulis, karena dengan menulis akan melatih otak, mata, dan bibir agar bersinergi dengan kedua tangan. Bila otak, mata, bibir, dan tangan sudah menyatu, maka akan terlahirlah tulisan yang bermutu. Tulisan yang bermutu akan menarik hati setiap orang yang membacanya. Tiada hari tanpa menulis sudah harus menjadi motto hidup kita. Coba bayangkan bila kita rutin menulis setiap hari 1 lembar atau 1 halaman, maka dalam sebulan sudah memiliki 30 buah tulisan. Apalagi bila rutin setiap hari dalam setahun, maka tulisan akan dapat menjadi sebuah buku asalkan fokus dan komitmen dengan materi yang dituliskan. Bukankah ini sebuah keajaban dari menulis setiap hari? Oleh karena itu, marilah kita budayakan kebiasaan menulis setiap hari dalam blog kita. Jangan biarkan blog sepi dari tulisan kreatif.

Tak ada penulis terkenal yang langsung dikenal hanya satu atau dua kali menulis. Mereka semua mengalami apa yang disebut proses menulis. Menulis apa saja yang ada dalam alam pikirannya saat itu dan membuat tulisannya penuh makna agar enak dibaca. Tulisan yang baik tidak langsung sekali jadi. Karena itu proses editing harus juga dikuasai oleh penulis yang baik bila tulisannya mau dibaca oleh orang lain. Kegiatan pokoknya menulis lalu mengedit sudah harus dibiasakan mulai dari sekarang. Tulislah apa saja yang menarik hati dan tulislah apa saja yang dikuasai. Jangan menuliskan apa yang tidak dikuasai, karena tulisan akan terasa hambar. Seperti sayur tanpa garam.

Beliau juga berpesan agar menghilangkan rasa malas menulis dan membaca dalam diri bila ingin menjadi penulis terkenal. Tak ada satupun penulis terkenal yang tak rajin membaca dan menulis. Berlatihlah terus menulis sehingga anda memiliki jam terbang yang tinggi dalam menulis. Menulislah setiap hari dengan hati. Bila hati bertemu dengan hati, maka hati penulis dan pembaca akan menyatu. Biasakan menulis selembar sebelum tidur. Lalu buktikanlah apa yang terjadi.

Saat ini om Jay tengah membuat buku berjudul "Kreatif Menulis" dengan kata pengantar oleh ketua umum PB PGRI ibu Prof. Dr. Unifah Rosyidi, sebuah resolusi luar biasa di awal tahun dan dapat kita jadikan contoh. Dari Om Jay saya banyak belajar. Belajar menulis, belajar, berbagi, belajar menginspirasi.



 

14 komentar:

PROFIL

  Nama : Miftahul Hadi, S.Pd. Unit Kerja : SD Negeri Raji 1 Demak Jabatan : Guru Kelas Surel : miftahulhadi83@guru.sd.belajar.id No WA : 085...